Pages

Senin, 10 Desember 2012

Sel Darah Merah


Sel darah merah


apakah sel darah merah itu? Bukankah darah itu memang berwarna merah? Sudah sangat jelas bahwa sel darah merah ya darah itu sendiri. Namun ternyata itu adalah suatu ungkapan yang tidak sepenuhnya benar dan sesederhana itu. Mari kita mengenal sel darah merah lebih dekat untuk mengetahui apa sebenarnya sel darah merah dan fungsinya bagi tubuh kita. Sel darah merah atau eritrosit adalah sel darah yang diproduksi terbanyak oleh tubuh manusia, jika dibandingkan dengan sel darah lainnya. Maka dari itu ketika tubuh terluka, maka cairan merah akan menjadi warna yang dominan keluar dari dalam tubuh kita.
sel darah merah

Fungsi sel darah merah sebagai pengedar oksigen

Jumlah sel darah yang sangat banyak ini tentu saja bukan tanpa tujuan. Jumlah yang banyak ini memiliki beberapa fungsi, salah satunya adalah membawa oksigen dan menyebarkannya ke seluruh sel dan jaringan tubuh. Sel darah merah ini diibaratkan sebagai pembawa ransum makanan untuk semua sel. Jika salah satu bagian tidak mendapatkan suplai oksigen, maka kestabilan tubuh tidak akan terjaga dan akibat fatal tidak bisa dielakkan. Bahkan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kematian.Kandungan utama sel darah merah adalah hemoglobin atau Hb. Bagian inilah yang sesungguhnya memiliki peran penting dalam proses penyebaran oksigen. Ia bertugas mengikat oksigen itu di paru-paru, di bagian alveoli kemudian membawanya ke seluruh tubuh karena dipompa oleh jantung.
fungsi sel darah merah
Jika oksigen yang dibawa dan disebarkan oleh sel darah merah adalah berasal dari paru-paru, maka sel darah merah diproduksi di salah satu bagian tubuh yang paling vital yakni sumsum tulang belakang. Bentuk sel darah merah sebenarnya adalah kepingan bulat dengan lekuk di tengah. Bentuk asli ini hanya bisa dilihat melalui mikroskop saja. Banyaknya kepingan tersebut tiap milimeter darah mengindikasikan keadaan tubuh. Jika kepingan tersebut jumlahnya kurang dari batas normal, tubuh akan mengalami apa yang dinamakan anemia. Pembentuk sel darah merah yang utama sehingga ia berwarna merah adalah zat besi. Maka dari itu supaya anda tidak anemia, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung banyak zat besi. Sedangkan penamaan eritrosit sebagai nama ilmiah itu berasal dari Yunani. Dalam bahasa Yunani, eritrosit berasal dari kata erythros yang artinya merah dan kytos yang artinya selubung atau sel.

Fungsi lain sel darah merah atau eritrosit

Fungsi sel darah merah utamanya adalah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh manusia. Namun selain itu sel darah merah juga dapat berfungsi sebagai tameng atau sebagai kekebalan tubuh manusia. Hemoglobin dalam sel darah merah bisa mengalami sebuah proses yang dinamakan lisis. Proses tersebut dilakukan ketika dihinggapi oleh pathogen.Hb yang merupakan kandungan utama dalam sel darah merah akan melepas radikal bebas, dimana zat ini akan menghancurkan membran sel pathogen atau bakteri lalu mematikannya. Selain itu sel darah merah dapat juga melancarkan peredaran darah. Hal ini dapat terjadi karena adanya senyawa S-nitrosothiol yang dilepaskan di saluran darah. Pelepasan senyawa ini akan membuat Hb dalam darah terdeoksigenasi yang menyebabkan pembuluh darah menjadi melebar. Berkat mekanisme ini, peredaran darah dapat menjadi lancar dan tidak ada organ tubuh yang kekurangan asupan oksigen.
Struktur Eritrosit

Eritrosit mempunyai bentuk bikonkaf, seperti cakram dengan garis tengah 7,5 uM dan tidak berinti. Warna eritrosit kekuning-kuningan dan dapat berwarna merah karena dalam sitoplasmanya terdapat pigmen warna merah berupa hemoglobin.

Pembentukan Eritrosit

Eritrosit dibentuk dalam sumsum merah tulang pipih, misalnya di tulang dada, tulang selangka, dan di dalam ruas-ruas tulang belakang. Pembentukannya terjadi selama tujuh hari. Pada awalnya eritrosit mempunyai inti, kemudian inti lenyap dan hemoglobin terbentuk. Setelah hemoglobin terbentuk, eritrosit dilepas dari tempat pembentukannya dan masuk ke dalam sirkulasi darah.

Eritrosit dalam tubuh dapat berkurang karena luka sehingga mengeluarkan banyak darah atau karena penyakit, seperti malaria dan demam berdarah. Keadaan seperti ini dapat mengganggu pembentukan eritrosit.

Masa Hidup Eritrosit


Masa hidup eritrosit hanya sekitar 120 hari atau 4 bulan, kemudian dirombak di dalam hati dan limpa. Sebagian hemoglobin diubah menjadi bilirubin dan biliverdin, yaitu pigmen biru yang memberi warna empedu. Zat besi hasil penguraian hemoglobin dikirim ke hati dan limpa, selanjutnya digunakan untuk membentuk eritrosit baru. Kira-kira setiap hari ada 200.000 eritrosit yang dibentuk dan dirombak. Jumlah ini kurang dari 1% dari jumlah eritrosit secara keseluruhan.

0 komentar:

Posting Komentar