Pages

Kamis, 29 November 2012

Berpikir Kritis Dalam Keperawatan


Berpikir Kritis dalam Keperawatan

Setiap orang memiliki intelegensia yang berbeda, perbedaan perasaan, perbedaan latar belakang dan perbedaan ide-ide dalam pemikiran. Hal hal inilah yang membuat pikiran setiap individu unik. Perawat dan mahasiswa keperawatan bukanlah batu tulis yang kosong, mereka bergabung dalam keperawatan dengan ketrampilan berpikir yang berbeda-beda.
Definisi :
  • Berpikir kritis dalam keperawatan adalah komponen penting dari tanggung jawab professional dan asuhan keperawatan professional
  • Critical/kritis : kebutuhan akan penegakan keputusan secara hati-hati
  • Thinking/berpikir : memiliki suatu pendapat,merefleksikan sesuatu, mengingat, membedakan, membentuk gambaran mental, dan membuat alasan yang rasional
Berpikir kritis (Kozier et.al, 1995) merupakan suatu aktifitas mental yang memiliki tujuan, dimana ide-ide dihasilkan dan dievaluasi, perencanaan dibuat dan ditegakkan suatu keputusan/kesimpulan.
Karakteristik berpikir kritis :
  1. Rasional, Reasonable, Reflektif
  • Berdasarkan alasan-alasan dan bukti bukti, bukan atas dasar keinginan pribadi
  • Pemikir kritis tidak melompat pada kesimpulan, butuh waktu untuk koleksi data, menimbang fakta, dan memikirkan permasalahan
  1. Melibatkan skepticism yang sehat dan konstruktif
  • Tidak menerima/menolak ide-ide, kecuali karena mengerti hal tersebut
  • Menaati peraturan setelah berpikir panjang dengan mencari pemahaman, merasionalisasikannya, mengikuti yang masuk akal dan bekerja untuk memperbaiki yang tidak masuk akal
  1. Otonomi
  • Tidak mudah dimanipulasi
  • Berpikir dengan pikiran sendiri, dibandingkan diarahkan oleh anggota grupnya
  1. Kreatif
  • Menciptakan ide-ide orisinil dengan cara menghubungkan pemikiran-pemikiran dan konsep
  1. Tidak bias/berpihak
  2. Dapat dipercaya dan dilakukan
  • Memutuskan tindakan yang akan dilakukan
  • Membuat observasi yang dapat dipercaya
  • Menegakkan kesimpulan secara tepat
  • Mengatasi masalah dan mengevaluasi kebijakan, tuntutan dan tindakan
5 Model berpikir kritis
  1. Total Recall (pemanggilan total)
  • Mengingat fakta/suatu kejadian serta mengingat dimana dan bagaimana menemukannya ketika dibutuhkan
  • Kemampuan untuk mengakses pengetahuan, dimana pengetahuan merupakan sesuatu yang dapat dipelajari dan disimpan dalam pikiran
  1. Habits (kebiasaan)
  • pendekatan berpikir yang diulang-ulang dengan sering
  1. Inquiri (pencarian informasi)
  • Memeriksa isu-isu secara mendalam dengan menanyakan hal-hal yang nyata, termasuk menggali dan menanyakan segala sesuatu khususnya asumsi perawat terhadap situasi tertentu
  • Cara berpikir primer yang digunakan untuk menegakkan suatu kesimpulan. Walaupun kesimpulan dapat dibuat tanpa inquiry, dengan inquiry hasil akan lebih baik dan akurat
  1. New ideas and creativity (ide-ide baru dan kreatifitas)
  • Model ini membuat  perawat berpikir melebihi buku sumber, dan mencoba menjadi yang berbeda diantara sekumpulan orang yang ada
  • Sangat penting dalam keperawatan (akar askep, karena pasien unik jadi harus menemukan keperawatan yang paling sesuai. Walaupun sudah ada standar, tidak semua cocok untuk semua orang
  1. Knowing how you think (mengetahui apa yang anda pikirkan)
  • Berpikir tentang bagaimana perawat berpkir
  • Penggunaan, pendekatan refleksi untuk kerja professional yang sulit menmukan masalah dan solusinya
  • Perawat yang baik aka menggunakan pendekatan reflek dengan cara terus menerus mengadaptasikan pikiranmereka kepada kebutuhan klien dan asuhan keperawatan yang terus berubah
  • Untuk mempermudah refleksi dan mengmbangkannya
Hambatan menuju kualitas berpikir yang tinggi
  • Penggunaan habits
    Habits memberikan rasa nyaman dalam bekerja, tapi perawat dapat berhenti berpikir dan menolak penggunaan inquiry dan new ideas
    • Kecemasan
    Menghambat dan menurunkan kemampuan perawat dalam berpikir

    Rabu, 28 November 2012

    Autisme


    Apa itu Autisme



    Autisme adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak, yang gejalanya sudah timbul sebelum anak itu mencapai usia tiga tahun. 
    Penyebab autisme adalah gangguan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar secara efektif.
    Gejala yang sangat menonjol adalah sikap anak yang cenderung tidak mempedulikan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya, seolah menolak berkomunikasi dan berinteraksi, serta seakan hidup dalam dunianya sendiri. Anak autistik juga mengalami kesulitan dalam memahami bahasa dan berkomunikasi secara verbal.

    Disamping itu seringkali (prilaku stimulasi diri) seperti berputar-putar, mengepak-ngepakan tangan seperti sayap, berjalan berjinjit dan lain sebagainya.
    Gejala autisme sangat bervariasi. Sebagian anak berperilaku hiperaktif dan agresif atau menyakiti diri, tapi ada pula yang pasif. Mereka cenderung sangat sulit mengendalikan emosinya dan sering tempertantrum (menangis dan mengamuk). Kadang-kadang mereka menangis, tertawa atau marah-marah tanpa sebab yang jelas.
    Selain berbeda dalam jenis gejalanya, intensitas gejala autisme juga berbeda-beda, dari sangat ringan sampai sangat berat.
    Oleh karena banyaknya perbedaan-perbedaan tersebut di antara masing-masing individu, maka saat ini gangguan perkembangan ini lebih sering dikenal sebagai Autistic Spectrum Disorder (ASD) atau Gangguan Spektrum Autistik (GSA).
    Autisme dapat terjadi pada siapa saja, tanpa membedakan warna kulit, status sosial ekonomi maupun pendidikan seseorang. Tidak semua individu ASD/GSA memiliki IQ yang rendah. Sebagian dari mereka dapat mencapai pendidikan di perguruan tinggi. Bahkan ada pula yang memiliki kemampuan luar biasa di bidang tertentu (musik, matematika, menggambar).
    Prevalensi autisme menigkat dengan sangat mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Menurut Autism Research Institute di San Diego, jumlah individu autistik pada tahun 1987 diperkirakan 1:5000 anak. Jumlah ini meningkat dengan sangat pesat dan pada tahun 2005 sudah menjadi 1:160 anak. Di Indonesia belum ada data yang akurat oleh karena belum ada pusat registrasi untuk autisme. Namun diperkirakan angka di Indonesia pun mendekati angka di atas. Autisme lebih banyak terjadi pada pria daripada wanita, dengan perbandingan 4:1

    Selasa, 27 November 2012

    Keputihan


    Penyakit Kelamin Wanita Khususnya Keputihan


    Keputihan adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan berbagai kondisi yang menyebabkan infeksi atau peradangan pada vaginanya. Vulvovaginitis mengacu pada peradangan dari kedua vagina dan vulva (alat kelamin wanita eksternal). Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi vagina disebabkan oleh organisme seperti bakteri, ragi, atau virus, maupun oleh iritasi dari bahan kimia dalam krim, semprotan, atau bahkan pakaian yang kontak dengan daerah ini. Dalam beberapa kasus, hasil vaginitis dari organisme yang lewat di antara pasangan seksual.

    Apa Gejala Infeksi Vagina?
    Gejala dari infeksi vagina dapat bervariasi tergantung pada apa yang menyebabkan itu. Beberapa wanita tidak menunjukkan gejala sama sekali. Beberapa gejala yang lebih umum dari keputihan meliputi:
    ·         Keputihan abnormal dengan bau yang tidak menyenangkan.
    ·         Terbakar saat buang air kecil.
    ·         Gatal di sekitar bagian luar vagina.
    ·         Ketidaknyamanan selama hubungan seksual.

    Apakah Keputihan Normal?
    Vagina seorang wanita biasanya menghasilkan debit yang biasanya digambarkan sebagai jelas atau sedikit berawan, tidak menyebabkan iritasi, dan bebas bau. Selama yang normal siklus menstruasi , jumlah dan konsistensi dari debit dapat bervariasi. Pada suatu waktu bulan mungkin ada sedikit cairan yang sangat tipis atau encer, dan di lain waktu, debit lebih tebal lebih luas mungkin muncul. Semua penjelasan ini bisa dianggap normal.
    Cairan vagina yang memiliki bau atau yang menjengkelkan biasanya dianggap keluar cairan yang abnormal. Iritasi mungkin gatal atau terbakar, atau keduanya. Gatal dapat hadir pada setiap saat sepanjang hari, tetapi sering paling mengganggu di malam hari. Gejala ini sering diperparah dengan hubungan seksual. Penting untuk menemui dokter Anda jika telah terjadi perubahan dalam jumlah, warna, atau bau debit.
    Apa Jenis Infeksi vagina?
    Keenam jenis paling umum infeksi vagina adalah:
    ·         Candida atau “ragi” infeksi.
    ·         Bakteri vaginosis .
    ·         Trikomoniasis vaginitis .
    ·         Chlamydia vaginitis .
    ·         Viral vaginitis.
    ·         Non infeksi vaginitis.
    Meskipun masing-masing infeksi vagina dapat memiliki gejala yang berbeda, tidak selalu mudah bagi seorang wanita untuk mengetahui jenis dia. Bahkan, diagnosis bahkan bisa rumit untuk seorang dokter berpengalaman. Sebagian dari masalah adalah bahwa kadang-kadang lebih dari satu jenis infeksi dapat hadir pada saat yang sama. Dan, infeksi bahkan mungkin hadir tanpa gejala sama sekali.
    Untuk membantu Anda lebih memahami enam penyebab utama vaginitis, mari kita melihat sebentar di masing-masing dari mereka dan bagaimana mereka diperlakukan.
    Apa itu Candida atau Infeksi Vagina?
    Infeksi jamur vagina adalah apa yang kebanyakan wanita pikirkan ketika mereka mendengar istilah “vaginitis.” Infeksi jamur vagina yang disebabkan oleh salah satu dari banyak spesies jamur yang disebut Candida. Candida biasanya tinggal dalam jumlah kecil di vagina, serta di mulut dan saluran pencernaan, baik pria dan wanita.
    Infeksi jamur dapat menghasilkan debit, tebal vagina putih dengan konsistensi keju cottage meskipun keputihan tidak selalu hadir. Infeksi jamur biasanya menyebabkan vagina dan vulva sangat gatal dan merah.
    Apakah Infeksi  Vagina Menyebar Melalui Seks?
    Infeksi jamur biasanya tidak ditularkan melalui hubungan seksual dan tidak dianggap sebagai penyakit menular seksual.
    Apa yang Meningkatkan Risiko Infeksi Vagina?
    Beberapa hal yang akan meningkatkan risiko terkena infeksi jamur, termasuk:
    ·    Pengobatan dengan antibiotik. Sebagai contoh, seorang wanita dapat mengambil antibiotik untuk mengobati infeksi, dan antibiotik membunuh bakteri baik tubuhnya yang biasanya menjaga ragi seimbang. Akibatnya, ragi overgrows dan menyebabkan infeksi.
    ·         Diabetes tidak terkontrol. Hal ini memungkinkan untuk terlalu banyak gula dalam urin dan vagina.
    ·         Kehamilan yang mengubah tingkat hormon.
    Faktor lain meliputi:
    ·         Oral kontrasepsi ( pil KB ).
    ·         Gangguan yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
    ·         Tiroid atau gangguan endokrin.
    ·         Kortikosteroid terapi.
    Apakah Infeksi Vagina Diobati?
    Infeksi jamur yang paling sering diobati dengan obat yang Anda masukkan ke dalam vagina Anda. Obat ini mungkin dalam bentuk krim atau supositoria dan banyak yang tersedia over-the-counter. Pengobatan dalam bentuk pil yang Anda ambil melalui mulut juga tersedia dengan resep.
    Apa yang Harus Saya Lakukan untuk Mencegah Infeksi Vagina?
    Untuk mencegah infeksi jamur, Anda harus:
    ·         Kenakan pakaian longgar terbuat dari serat alami (katun, linen, sutra).
    ·         Hindari memakai celana ketat.
    ·         Batasi penggunaan deodoran feminin.
    ·         Mengganti pakaian basah, secepat Anda bisa.
    ·         Hindari sering mandi dengan air hangat.
    ·         Cuci pakaian dalam air panas.
    ·         Makan dengan baik diet seimbang .
    ·         Makan yogurt.
    ·         Jika Anda memiliki diabetes, jaga tingkat gula darah hingga mendekati normal mungkin.
    Jika Anda mendapatkan infeksi jamur sering, beritahu dokter Anda. Ia mungkin perlu melakukan tes tertentu untuk menyingkirkan kondisi medis lainnya.
    Apa itu Bakteri Vaginosis?
    Meskipun “jamur” adalah nama sebagian besar wanita pikirkan ketika mereka berpikir tentang infeksi vagina, bakteri vaginosis (BV) adalah jenis yang paling umum infeksi vagina pada wanita usia reproduksi. BV disebabkan oleh kombinasi beberapa bakteri. Bakteri ini tampaknya tumbuh terlalu cepat dalam banyak cara yang sama seperti Candida ketika keseimbangan vagina terganggu. Alasan yang tepat untuk pertumbuhan berlebih ini tidak diketahui.
    Apakah Vaginosis Bakteri Menyebar Melalui Seks?
    Bakteri vaginosis tidak ditularkan melalui hubungan seksual tetapi lebih sering terjadi pada wanita yang aktif secara seksual. Hal ini juga tidak masalah kesehatan serius tapi dapat meningkatkan risiko wanita terkena penyakit menular seksual lainnya dan dapat meningkatkan risiko penyakit radang panggul (PID) mengikuti prosedur bedah seperti aborsi dan histerektomi . Beberapa penelitian telah menunjukkan peningkatan risiko persalinan dini dan kelahiran prematur pada wanita yang memiliki infeksi selama kehamilan. Namun, penyelidikan yang lebih baru tidak mendukung hubungan ini.

    Senin, 26 November 2012

    Kanker Serviks


    Kanker Serviks

    Apa itu kanker serviks?
    gambar kanker serviks
    Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan keganasan yang menyerang leher rahim atau cervix, yaitu bagian terendah dari rahim yang menonjol ke puncak liang sanggama (vagina).
    Apakah kanker serviks menular?
    Perlu digaris bawahi bahwa KANKER TIDAK MENULAR! Akan tetapi, ada beberapa faktor yang meningkatkan resiko berkembangnya kanker serviks. Salah satu yang paling penting adalah terinfeksi human papillomavirus (HPV), yang ditularkan lewat kontak seksual. Jadi, yang ditularkan bukan kanker serviks akan tetapi penyebabnya atau virus HPV tersebut. Sehingga kanker serviks tidak akan menular melalui jabat tangan, keringat, tukar menukar pakaian dll.
    Lalu, penyebab kanker serviks itu apa?
    Banyak faktor berkaitan dengan penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim . Di antara yang paling penting adalah terinfeksi human papillomavirus (HPV) berisiko tinggi, sekarang dipahami mempunyai peran penting dalam perkembangan kanker serviks. Namun, di samping infeksi HPV, para peneliti telah mengenali sejumlah faktor lain yang penting bagi penyebab kanker serviks. Di antaranya adalah indikator dari aktivitas seksual, termasuk jumlah jumlah pasangan seksual, umur saat melakukan seksual pertama kali, berapa kali sudah hamil, dan sejarah penyakit menular seksual.
    Faktor-faktor penyebab lain yang dikenali termasuk merokok, terpapar pada diethylstilbestrol sewaktu ibu Anda mengandung Anda, dan terifeksi human immunodeficiency virus (HIV). Akhirnya, pihak yang beresiko terpapar penyakit kanker serviks adalah perempuan yang sudah aktif secara seksual dan berusia lanjut.
    Tiap daerah belahan dunia memiliki kecenderungan penyakit kanker yang berbeda-beda. Di Korea dan Jepang, didominasi penyakit kanker pada lambung. Di India, didominasi penyakit kanker pada oral/rongga mulut. Di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lain, penyakit kanker didominasi kaum wanita yaitu kanker serviks dan kanker payudara.
    Tahukah anda bahwa kanker serviks (kanker leher rahim) adalah kanker penyebab kematian terbanyak pada wanita Indonesia dan diperkirakan terjadi 200.000 kasus baru di dunia setiap tahun (Report of WHO Consultation, 2002). Sekitar 99.7% kanker leher rahim disebabkan oleh infeksi HPV.
    Kenapa wanita di Indonesia rentan terhadap kanker serviks?
    Ada beberapa faktor penyebab, diantaranya:
    -          Menstruasi wanita di negara berkembang relatif lebih cepat dibandingkan negara lain.
    -          Menopause lebih lambat.
    -       Wanita usia menopause kini cenderung berusaha memperlambat proses alamiah itu demi kecantikan.
    -       Jumlah anak sedikit menyebabkan paparan terhadap hormon esterogen lebih panjang jadi resiko menjadi lebih besar.
    -        Terdapat faktor internal dan eksternal serta paparan zat kimia pada makanan di kalangan masyarakat indonesia yang terkenal kurang higienis dan terlalu banyak mengandung bahan pengawet, pewarna serta monosodiumglutamat.
    Kami masih muda, apakah harus khawatir mengenai kanker serviks?
    Perlu diberikan pemahaman kepada semua perempuan bahwa kanker serviks atau kanker leher rahim bisa menyerang siapa pun yang aktif secara seksual. Artinya, meskipun belum menikah, jika perempuan tersebut telah aktif secara seksual, maka ia pun berpotensi terkena dan mengembangkan penyakit ini. Banyak hal yang menyebabkan perempuan berpotensi terkena penyakit ini. Di antaranya adalah menikah muda (sebelum usia 20 tahun) karena leher rahim belum siap menerima paparan dari luar, bergonta-ganti pasangan seksual, kehamilan yang sering, merokok, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang juga menjadi penyebab lainnya.
    Apakah ada hubungannya antara aktivitas seksual dengan resiko kanker serviks?
    Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi aktivitas seksual seseorang, semakin besar kemungkinan dia terinfeksi HPV. Walaupun ada yang menyarankan bahwa HPV bias ditularkan tidak lewat hubungan seksual, studi menunjukan bahwa perempuan yang belum pernah berhubungan seksual jarang yang terifeksi HPV, dan ini bertentangan dengan pendapat mengenai penularan nonseksual dari virus ini.
    HPV, ‘makhluk’ apakah itu?
    HPV = Human papilloma virus yang terdiri dari lebih 100 tipe, disebut papilloma karena virus ini sering menimbulkan warts atau benigna (warts: tumor epidermal yang disebabkan virus papilloma atau proliferasi jinak mirip kutil). HPV yang menimbulkan warts (kutil) di tangan atau di kaki berbeda tipe dengan yang menimbulkan di alat kelamin (genitalia) dan beberapa tipe HPV sangat berkaitan erat dengan terjadinya kanker serviks
    Siapa saja yang dapat tertular virus HPV?
    Kisah mantan pasien HPV Balai Pengobatan Tradisional Ny.Djamilah Najmuddin
    Kisah mantan pasien HPV Balai Pengobatan Tradisional Ny.Djamilah Najmuddin
    Pria maupun wanita yang pernah melakukan hubungan seksual dengan orang terinfeksi HPV, keduanya tidak akan menyadari dirinya terinfeksi, karena HPV dapat berdiam lama tanpa menunjukan gejala. Seseorang dapat saja terinfeksi HPV jauh setelah melakukan hubungan seksual. Orang yang melakukan hubungan seksual diwaktu muda (usia 14-16 tahun) dan orang memiliki pasangan seksual merupakan kelompok yang berpotensi tinggi untuk terpapar virus HPV.
    Mengapa wanita yang telah melakukan aktifitas seksual pada usia muda lebih mudah tertular HPV?
    Wanita remaja usia 14-16 tahun masih mengalami perubahan hormon yang besar, selama masa pubertas kondisi leher rahimnya masih immature (belum berkembang sempurna) dan sel-sel rahimnya masih sangat aktif, oleh sebab itu resiko terkena infeksi HPV meningkat.
    Apakah HPV sama dengan HSV atau bahkan HIV?
    Infeksi HPV tidak sama dengan infeksi HIV maupun HSV, meskipun sama-sama ditularkan melalui hubungan seksual. Infeksi HPV pada sebagian orang tidak menimbulkan masalah kesehatan yang serius, akan tetapi berbeda dengan virus HPV menetap yang akan menimbulkan penyakit kanker serviks.
    Lalu apakah ada kaitan antara HIV dan kanker serviks?
    Kaitan antara perubahan abnormal serviks (atau  displasia) dan kanker serviks berkaitan dengan HIV telah dikenal baik sejak tahun 1990-an. Hasil penelitian dimasa itu bahwa sampai dengan 40 persen perempuan yang terinfeksi HIV mengalami displasia leher rahim yang dikenali lewat tes Pap, dibandingkan dengan hanya 17 persen di antara perempuan yang tidak terinfeksi HIV. Di tahun 1993, centers for disease and prevention amerika menyatakan, displasia leher rahim tingkat sedang dan berat sebagai bukti awal dari infeksi HIV simptomatik. Terjadinya kanker serviks yang menyebar adalah kondisi yang menetapkan AIDS.
    Sekalipun demikian,  bahkan diantara perempuan dengan HIV positif, sebagian besar perempuan mengalami lasi leher termasuk pada tingkat rendah. Seperti dalam populasi umum, banyak faktor tampaknya berpengaruh risiko berkembangnya displasia leher rahim atau kanker pada perempuan dengan HIV positif termasuk koinfeksi dengan HPV (dilaporkan sampai setinggi 95 persen dalam populasi ini), jumlah CD4 rendah, dan jumlah virus HIV tinggi.
    Bagaimana gejala dan ciri-ciri kanker serviks ?
    Kanker Serviks atau kanker leher rahim pada kebanyakan wanita tidak menunjukkan gejala. Adapun gejala yang perlu diwaspadai antara lain:
    • - Pendarahan tidak normal, yang bisa berupa pendarahan sesudah berhubungan intim, pendarahan abnormal di luar waktu haid, dan pendarahan sesudah menopause.
    • -  Keluar cairan berwarna kekuningan dan berbau dari vagina
    • -  Sakit atau nyeri pada pinggul dan kaki.

    Apabila saya mengalami keputihan berlebih dan abnormal, apakah saya terkena kanker serviks?
    Perlu diketahui bahwa memang keputihan merupakan salah satu gejala kanker serviks, tetapi sebagian besar keputihan disebabkan oleh infeksi baik itu jamur atau bakteri. Adapun kondisi keputihan yang tidak normal bila terjadi indikasi sebagai berikut: Berbau, Berwarna kehijauan (normal bening) dan terdapat rasa gatal, panas dan lain-lain. Sebaiknya melakukan pemeriksaan dini ke laboratorium dalam mendeteksi kanker serviks. Sementara lendir yang dihasilkan organ reproduksi wanita memang dapat meningkat produksinya seiring secara normal dengan situasi sebagai berikut:
    - Sebelum menstruasi,
    - Setelah menstruasi,
    - Saat masa subur,
    - Saat terangsang ketika melakukan hubungan seksual.

    Bagaimana caranya mendeteksi kanker serviks?
    Ada beberapa cara mendeteksi apakah seseorang telah terpapar kanker serviks atau tidak, diantaranya:
    • Inspeksi visual dengan asam asetat (IVA), merupakan skrining kanker leher rahim yang dilakukan dengan melihat langsung leher rahim yang telah dioles dengan larutan asam asetat. Skrining ini merupakan skrining yang paling sederhana, cepat, dan murah.

    • Pemeriksaan sitologi (Pap Smear), adalah pemeriksaan untuk melihat sel-sel leher rahim dimana sampel diambil melalui liang vagina.

    • Pemeriksaan HPV-DNA, merupakan pemeriksaan molekuler yang secara langsung bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya Human Papilloma Virus (HPV) pada sel-sel yang diambil dari leher rahim.

    Saya tidak mau terkena kanker serviks, bagaimana cara pencegahannya?
    Sebelum anda mencari-cari tips-tips pencegahan agar kita tidak terkena kanker serviks atau kanker leher rahim, ada satu hal yang harus selalu di ingat oleh kaum wanita dimanapun dan kapanpun bahwa “Organ kewanitaan merupakan bagian yang sangat rentan terkena berbagai gangguan kesehatan, karenanya harus dijaga dengan baik”.
    Jika hal itu kita tanamkan dengan baik dibenak seluruh wanita, hanya dengan hal itu saja wanita akan terbebas dari kanker serviks. Menjaga kesehatan organ vital kewanitaan, bukan hanya saja menjaga kebersihan atau kelembaban, akan tetapi dengan tidak berganti-ganti pasangan seksual-pun termasuk menjaga kesehatan organ kewanitaan tersebut.
    Sedangkan cara pencegahan kanker serviks yang efektif bagi kelompok yang aktif secara seksual adalah dengan melakukan vaksinasi HPV.
    Apa itu vaksin HPV dan bagaimana cara kerjanya?
    Vaksin bekerja dengan mengajari sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan menyerang bakteri atau virus yang dapat menyebabkan penyakit dalam badan manusia. Banyak jenis vaksin yang diberikan dewasa ini, pada umumnya mulai diberikan tidak lama setelah bayi lahir dan berlanjut sampai usia dewasa muda.
    Metode pelatihan badan untuk mengenali bakteri atau virus penyebab penyakit adalah dengan memaparkan sistem kekebalan pada bagian dari bakteri atau virus utuh yang dilemahkan sehingga tidak dapat menimbulkan penyakit. Contoh klasik dari vaksin yang dibuat dari virus yang tidak aktif adalah vaksin polio. Contoh vaksin yang dibuat dari tiruan bagian dari virus adalah vaksin hepaiitis B. Vaksin hepatitis B dibuat dengan menanamkan sebagian DNA virus hepatitis B yang menyebabkan pertumbuhan dari bungkus luar virus hepatitis B ke dalam sel binatang, sel binatang itu kemudian menghasilkan banyak salinan bungkus luar virus tanpa partikel aktif didalamnya. Kalau disuntikan, bungkus luar ini dikenali oleh sistem kekebalan tubuh tanpa risiko berhubungan dengan penyakit sesungguhnya dan kontak dengan vaksin ini menyebabkan tanggap
    tahapan kanker serviks
    an kekebalan tubuh. Sel-sel kekebalan tubuh dalam tubuh belajar untuk mengenali vaksin sehingga kalau seseorang terpapar dalam bakteri atau virus penyebab penyakit yang sesungguhnya, memori tubuh memberikan tanggapan sudah di siapkan dan dapat di hindari.

    Vaksin kanker serviks adalah vaksin yang dikembangkan untuk melindungi terhadap tipe human papillomavirus (HPV) tertentu, HPV ditemukan dalam 100 persen penderita kanker serviks. HPV dapat juga ditemukan dalam jumlah tinggi dalam kanker penis, vagina, pukas, kepal dan leher, HPV dikaitkan dengan kutil didaerah kelamin dan luka prakanker di leher rahim,vagina, dan vagina, pukas.
    Terdapat sekitar 100 jenis galur, atau tipe HPV yang berbeda. Beberapa mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk menyebabkan kanker, sementara yang lain mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk menimbulkan kutil di daerah kelamin atau perubahan prakanker. HPV tipe 16 dan 18 mempunyai kaitan yang paling besar dengan kanker serviks, bertanggung jawab untuk 75 persen dari semua kasus kanker serviks batu. Jenis ini juga berkaitan dengan risiko tinggi dari perubahan prakanker yang berat. HPV tipe 6 dan 11 sering dikaitkan dengan kutil di daerah kelamin dan perubahan prakanker lain dengan kelas yang lebih rendah.
    Apakah setelah melakukan vaksinasi HPV, saya akan terbebas dari kanker serviks?
    Vaksin HPV didesain untuk mencegah infeksi oleh HPV tipe 6, 11, 16, dan 18. Sayangnya, terdapat banyak tipe lain yang dapat menyebabkan kanker serviks dan juga kutil didaerah kelamin serta perubahan prakanker yang lain dari leher rahim, vagina, atau pukas, dengan alasan itu, tes Pap masih direkomendasikan sebagai metode pemeriksaan dini untuk penyakit.
    Baiklah, setelah membaca artikel ini saya akan lebih menjaga organ kewanitaan saya, apakah ada tips-tips pencegahan lainnya?
    Berikut tips-tips tambahan untuk pencegahan kanker serviks:
    • Berperilaku hidup sehat, seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengkonsumsi makanan yang kaya nutrisi, dan tidak merokok.
    • Bersihkan organ vital  dengan air yang bersih.
    • Mengganti celana dalam minimal dua kali sehari.
    • Jaga kelembaban organ kewanitaan anda
    • Lakukan pemeriksaan pap smear dan HPV-DNA secara rutin untuk deteksi dini kanker leher rahim.
    Tahukah anda, semakin dini terdeteksi, semakin tinggi pula proses kesembuhannya. Walaupun penyakit ini mengakibatkan kematian juga, berdasarkan pengalaman pengobatan Ny. Djamilah Najmuddin sejak tahun 1980, penyakitkanker serviksatau kanker leher rahim merupakan salah satu jenis kanker yang paling cepat disembuhkan dibandingkan dengan jenis penyakit kanker lainnya. Walaupun demikian, mencegah lebih baik daripada mengobati bukan? Sehingga, kami tegaskan sekali lagi, jagalah dengan baik organ kewanitaan kalian.



    Senin, 19 November 2012

    5 Alasan Perlunya Memakai Kacamata



    5 Alasan Perlunya Memakai Kacamata

    BY PILIHANIBU



    Mata adalah organ penting dan vital dalam kehidupan. Tidak bisa dibayangkan jika mata kita mengalami gangguan. Sudah pasti akan menghalangi segala aktivitas sehari-hari. Banyak pula masyarakat yang mengalami gangguan ringan pada mata, tapi tidak menggunakan  selama menjalani aktivitas sehari-hari karena faktor ketidaktahuan alasan memakai kacamata. Bahkan, kebanyakan masyarakat menggunakan kacamata setelah proses penglihatannya memburuk. Parahnya, sebagian besar masyarakat tidak menyadari adanya gangguan atau penurunan fungsi penglihatanMaka dari itu, sangat penting bagi Anda untuk memeriksakan mata kepada dokter mata secara rutin. Tujuannya untuk memastikan kondisi kesehatan mata, apakah masih dalam keadaan sehat atau tidak serta mengetahui berbagai alasan penting penggunaan kacamata. Meskipun terjadi penurunan fungsi, tetapi dapat diminimalisasi menjadi gangguan yang parah jika dilakukan pemeriksaan secara rutin.Mata adalah organ penting dan vital dalam kehidupan. Tidak bisa dibayangkan jika mata kita mengalami gangguan. Sudah pasti akan menghalangi segala aktivitas sehari-hari. Banyak pula masyarakat yang mengalami gangguan ringan pada mata, tapi tidak menggunakan 
    Penggunaan kacamata sangat penting, terutama bagi mereka yang bekerja sebagai sopir atau pekerja kantoran yang setiap hari harus bekerja di depan monitor computer. Coba bayangkan jika seorang sopir yang mengalami gangguan mata mengemudikan kendaraan yang berisi penumpang. Tentunya sangat membahayakan penumpangnya.

    Berikut alasan-alasan bagi Anda untuk memakai kacamata.

    1. Menyipitkan Mata Saat Melihat Sesuatu
    Sering menyipitkan mata saat memandang atau melihat sesuatu merupakan tanda tunggal bahwa seseorang membutuhkan kacamata. Hal ini paling sering dilakukan saat ingin melihat benda dalam jarak jauh. Saat Anda menyipitkan mata berarti memperkecil ukuran pupil mata. Nah, kita tahu bahwa pupil berfungsi sebagai tempat keluar-masuknya cahaya agar suatu benda dapat terlihat. Alhasil, ukuran pupil yang kecil berarti mengurangi penglihatan yang kabur.
    2. Sering Sakit Kepala
    Sakit kepala yang terlalu sering merupakan tanda bahwa Anda membutuhkan kacamata. Sakit kepala akan Anda alami setelah berkonsentrasi untuk memfokuskan sesuatu dalam waktu yang lama. Sakit kepala biasa dialami setelah berjam-jam berada di depan monitor computer. Sakit kepala karena gangguan pada mata terjadi di kepala bagian depan. Sakit kepala bisa berkembang menjadi rasa nyeri yang berlangsung selama berjam-jam.
    3. Tidak Bisa Membaca Tulisan Jarak Dekat
    Jika Anda selalu menjauhkan buku atau tulisan dari mata Anda, bisa dipastikan bahwa Anda butuh kacamata membaca. Kejadian ini biasa dialami oleh seseorang yang berusia di atas 40 tahun. Pertambahan usia memang berhubungan dengan penurunan kerja lensa mata.
    4. Salah Menilai Jarak
    Jika Anda sering salah memperkirakan jarak saat memarkirkan mobil atau salah melihat kedalaman suatu bangunan, maka Anda butuh sebuah kacamata. Saat Anda menggunakan kacamata maka dapat meningkatkan persepsi seseorang untuk menentukan kedalaman suatu bangunan (persepsi bangun ruang).

    5. Cepat Lelah
    Jika Anda cepat merasa lelah setelah mengerjakan tugas yang ringan, bisa diartikan bahwa mata Anda di luar fokus. Otak manusia akan lebih terstimulasi saat fungsi penglihatan normal. Penglihatan kabur dapat disebabkan oleh kelelahan atau kurangnya konsentrasi yang berakibat pada penurunan kinerja tubuh.
    Jika jawaban Anda “iya” pada salah satu alasan di atas, sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan mata dan menggunakan kacamata. Sifat menunda-nunda hanya akan memperburuk keadaan. Penglihatan yang prima akan mendukung kinerja Anda prima juga.

    Jumat, 16 November 2012

    Pemeriksaan Fisik Mulut


    Kamis, 15 November 2012

    DBD


    Demam Berdarah Dangue ( DBD )


    Diposkan oleh Permathic 
    Musim Hujan... adalah musim yang unik, karena ketika musim hujan pasti akan diiring dengan musim – musim lainnya. Misalnya musim buah buahan sebab akan banyak pohon berbuah ketika musim hujan. Selain itu biasanya musim hujan akan diiringi juga  dengan musim banjir di banyak tempat. Tapi yang terpenting dari semua itu yang pasti biasanya akan muncul musim penyakit. Seperti flu, demam, malaria dan yang lebih berbahaya dari semua itu ialah penyakit DBD  (demam berdarah dangue) . Sebuah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan. DBD ini banyak di temukan di daerah tropis yang curah hujannya cukup tinggi. Sebab nyamuk akan mudah berkembang biak di daerah yang tergenang air. Umumnya sering terjadi di daerah Asia Tenggara, khususnya Indonesia.


    Biasanya penyakit demam berdarah akan di tandai dengan gejala sebagai berikut :

    Masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue, Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai berikut :
    1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 - 40 derajat Celsius).
    2. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
    3. Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), Mimisan (Epitaksis), Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir bercampur darah (Melena), dan lain-lainnya.
    4. Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
    5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
    6. Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 - 7 terjadi penurunan trombosit dibawah 100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi).
    7. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
    8. Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
    9. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
    10. Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
    Sebenarnya demam berdarah dapat dicegah, Pencegahan Demam berdarah dapat berupa :
     3M

    • Menguras : Menguras tempat penampungan air secara rutin, seperti bak mandi dan kolam. Sebab bisa mengurangi perkembangbiakan dari nyamuk itu sendiri. Atau memasukan beberapa ikan kecil kedalam bak mandi atau kolam. Sebab ikan akan memakan jentik nyamuk.
    • Menutup : Menutup tempat-tempat penampungan air. Jika setelah melakukan aktivitas yang berhubungan dengan tempat air sebaiknya anda menutupnya agar nyamuk tidak bisa meletakan telurnya kedalam tempat penampungan air. Sebab nyamuk demam berdarah sangat menyukai air yang bening.
    • Mengubur. Kuburlah barang – barang yang tidak terpakai yang dapat memungkinkan terjadinya genangan air.
    Jika Anda yang sudah terlanjur terserang penyakit demam berdarah maka cara pengobatanya antara lain :
    Banyak orang yang sembuh dari penyakit ini dalam jangka waktu 2 minggu. Tindakan pengobatan yang umum dilakukan pada pasien demam berdarah yang tidak terlalu parah adalah pemberian cairan tubuh (lewat minuman atau elektrolit) untuk mencegah dehidrasi akibat demam dan muntah, konsumsi obat yang mengandung acetaminofen (misalnya tilenol) untuk mengurangi nyeri dan menurunkan demam serta banyak istirahat. Aspirin dan obat anti peradangan nonsteroidal seperti ibuprofen dan sodium naproxen justru dapat meningkatkan risiko pendarahan. Bagi pasien dengan demam berdarah yang lebih parah, akan sangat disarankan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit, pemberian infus dan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh, serta transfusi darah akibat pendarahan yang terjadi.

    Namun yang terpenting untuk terhidar dari berbagai penyakit ialah selalu menjaga tubuh agar tetap fit. Dengan berolah raga dan membiasakan pola hidup sehat.