Stetoskop berasal dari bahasa Yunani yaitu stéthos yang berarti dada dan skopé yang berarti  pemeriksaan. Stetoskop  adalah sebuah alat medis akustik yang berfungsi untuk auskultas, atau mendengarkan suara-suara internal tubuh, seperti suara jantung, paru, dan usus.

Sejarah  Stetoskop
Sebelum stetoskop ditemukan, para dokter memeriksa dada klien dengan cara menempelkan telinganya secara langsung ke dada klien. Cara seperti ini tentu mengganggu klien. Selain itu, suara yang terdengar  juga kurang jelas karena hanya menggunakan salah satu telinga.
Stetoskop ditemukan di Perancis pada 1816 oleh René-Théophile-Hyacinthe Laennec. Waktu itu stetoskop  terdiri dari tabung kayu. Tahun 1851, Arthur Binaural Leared menciptakan stetoskop dari karet dan pada tahun 1852 George Cammann menyempurnakan desain stetoskop  dan mulai diproduksi untuk tujuan komersial.
Rappaport dan Sprague merancang stetoskop baru di tahun 1940-an, yang merupakan cikal bakal  standar  ukuran stetoskop masa kini, terdiri dari dua sisi, salah satunya adalah digunakan untuk sistem pernapasan, dan yang lainnya digunakan untuk sistem kardiovaskular.
Pada awal tahun 1960 Dr David Littmann, seorang profesor Harvard Medical School, menciptakan stetoskop baru yang lebih ringan dibandingkan  model-model sebelumnya hingga akhir tahun 1970 ditemukan sistem diafragma yang meningkatkan hasil pendengaran.

Jenis Stetoskop
Ada beberapa jenis stetoskop, antara lain :
Stetoskop Akustik
Stetoskop Akustik ini paling umum  bagi kebanyakan orang, terdiri dari diafragma, chestpiece, bel, pipa karet / plastik, earpiece. Di bagian chestpiece ini terdiri dari dua sisi yang dapat ditempatkan pada klien untuk mendengarkan suara, yaitu sebuah diafragma (bagian plastik bundar) dan  bel.
Bagian Stetoskop
Bagian Stetoskop
Jika diafragma atau bel diletakkan di klien, suara tubuh menggetarkan diafragma, menciptakan gelombang tekanan akustik yang berjalan ke atas pipa menuju telinga pendengar. Bel mentransmisikan suara frekuensi rendah, sedangkan diafragma mentransmisikan suara dengan frekuensi yang lebih tinggi.
Stetoskop Elektronik
Stetoskop elektronik memerlukan konversi gelombang suara akustik untuk sinyal-sinyal listrik.  Tidak seperti stetoskop akustik, yang semuanya didasarkan pada metoda fisika.
Stetoskop elektronik terdiri dari bagian membran biasa disebut chest piece, selang/tubing, mik kondensor, dan jack penghubung ke soundcard. Stetoskop biasa dipotong pada earpiece-nya kemudian dipasang mik kondensor sebagai transducer untuk mengubah suara menjadi getaran listrik. Selanjutnya dipasang jack yang sesuai dengan soundcard.
Stetoskop Elektronik
Stetoskop Elektronik
Stetoskop elektronik dapat digunakan dengan menggunakan teknologi melalui bluetooth. Kalau dilihat dari modelnya memang terlihat sama dengan stetoskop biasa. Dengan adanya bluetooth ini tentu akan memberikan kemudahan bagi pemeriksa untuk dapat menganalisa tanpa dibatasi jarak terlalu pendek dengan kliennya.
Tidak hanya itu saja, stetoskop canggih ini memiliki kemampuan untuk menolak suara berisik dari luar, selain itu Anda juga dapat merekam dan mendokumentasikan irama detak jantung klien.

Stetoskop Janin
Sebuah stetoskop janin atau fetoscope adalah stetoskop akustik berbentuk seperti terompet. Ia ditempatkan pada perut wanita hamil untuk mendengarkan bunyi jantung janin. Stetoskop janin juga dikenal sebagai Pinard’s stetoskop atau pinard.


Fetoskop
Fetoskop